7 Manfaat Pemanasan Sebelum Olahraga beserta Contoh Gerakannya, Jangan Sampai Dilewatkan! – Siapa yang suka langsung tancap gas olahraga tanpa pemanasan dulu? Wah, kamu harus hati-hati, ya! Pemanasan itu bukan sekadar formalitas sebelum olahraga, tapi bagian penting yang tidak boleh dilewatkan kalau kamu tidak mau cedera atau pegal-pegal seharian.
Banyak orang yang menganggap pemanasan hanya buang waktu. Padahal, manfaatnya banyak banget lho, mulai dari mencegah cedera, memperbaiki performa olahraga, sampai bantu tubuh lebih cepat pulih.
Yuk, ketix.online akan bahas 7 manfaat utama dari pemanasan sebelum olahraga dan contoh gerakan olahraga yang bisa kamu praktikkan langsung. Dijamin, setelah baca ini, kamu semakin semangat untuk pemanasan dulu sebelum olahraga!
Manfaat Pemanasan Sebelum Olahraga beserta Contoh Gerakannya
1. Meningkatkan Suhu Tubuh dan Otot

Ketika kamu mulai olahraga, tubuh kamu butuh waktu untuk beradaptasi dari posisi istirahat ke aktivitas intens. Nah, pemanasan membantu meningkatkan suhu tubuh dan otot secara bertahap.
Otot yang hangat jadi lebih lentur dan fleksibel, sehingga kamu bisa bergerak dengan lebih leluasa dan mengurangi risiko cedera otot seperti kram atau keseleo.
Contoh gerakan:
- Jogging di tempat selama 2–3 menit.
- Arm circles (putar tangan ke depan dan belakang).
- Leg swings (ayunkan kaki ke depan dan belakang).
Selain itu, saat suhu tubuh meningkat karena pemanasan, metabolisme tubuh juga ikut naik. Artinya, tubuh kamu jadi lebih efisien dalam menggunakan energi saat berolahraga.
Proses pembakaran kalori pun jadi lebih optimal, terutama kalau kamu punya target untuk menurunkan berat badan atau menjaga bentuk tubuh. Jadi, pemanasan bukan cuma soal otot, tapi juga bantu kerja sistem tubuh secara keseluruhan jadi lebih maksimal.
2. Melancarkan Sirkulasi Darah

Saat pemanasan, jantung mulai berdetak lebih cepat, dan aliran darah jadi lebih lancar. Ini artinya, oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan otot akan lebih cepat sampai ke seluruh tubuh.
Sirkulasi darah yang lancar juga bantu kamu jadi lebih fokus dan siap untuk olahraga intens. Jadi bukan hanya otot yang siap, tapi pikiran kamu juga lebih waspada.
Contoh gerakan:
- Jumping jack 30 detik – 1 menit.
- Butt kicks (lari di tempat sambil menyentuh pantat dengan tumit).
- High knees (angkat lutut tinggi-tinggi secara bergantian).
Adanya sirkulasi darah yang meningkat, organ-organ penting seperti otak dan paru-paru juga mendapatkan suplai oksigen lebih banyak.
Jadi, kamu tidak gampang ngos-ngosan atau cepat capek. Selain itu, aliran darah yang lancar juga mempercepat pembuangan zat sisa metabolisme, seperti asam laktat, yang biasanya membuat otot terasa pegal setelah olahraga.
3. Meningkatkan Fleksibilitas dan Rentang Gerak

Pemanasan juga bantu meningkatkan fleksibilitas tubuh, terutama di area yang sering digunakan saat olahraga seperti bahu, punggung, pinggul, dan kaki. Adanya fleksibilitas yang lebih baik, kamu bisa melakukan gerakan lebih maksimal tanpa merasa kaku.
Pemanasan ini penting untuk kamu yang suka yoga, renang, atau olahraga yang butuh kelenturan tinggi.
Contoh gerakan:
- Dynamic stretching seperti lunges atau arm swings.
- Torso twist (putar badan kanan-kiri).
- Hip opener seperti leg cradle (angkat kaki ke dada dan tarik lutut ke arah bahu).
Fleksibilitas yang baik juga membantu menjaga postur tubuh tetap ideal selama berolahraga, terutama saat melakukan gerakan yang membutuhkan keseimbangan dan koordinasi.
Misalnya, saat kamu melakukan squat atau plank, otot yang lentur akan mendukung posisi tubuh agar tetap stabil dan tidak cepat lelah.
Selain itu, otot yang fleksibel juga lebih mudah kembali ke kondisi semula setelah berolahraga, sehingga mempercepat pemulihan dan mengurangi risiko nyeri otot di hari berikutnya.